LGBT Bukan Penyakit

Bagi Anda yang masih saja seenaknya melabeli LGBT sebagai penyakit, tolong sempatkan membaca buku Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (terbitan Departemen Kesehatan RI dan World Health Organization PBB). Buku bisa dicari di perpustakaan universitas ternama di Indonesia, salah satunya Universitas Gadjah Mada. Bahkan ada beberapa PDF-nya jika dicari di Google. Buku yang ditulis berdasarkan temuan ilmiah (bukan sekedar pendapat tanpa bukti) mengatakan orientasi homoseksual tidak dianggap sebagai gangguan. Selain itu, buku diagnosis ini menyetarakan homoseksualitas dan biseksualitas dengan heteroseksualitas. Jadi jangan asal bicara bahwa homo itu penyakit.

Anda yang kerap melecehkan LGBT karena takut “tertular penyakit” hanya termakan isu orang-orang tak berilmu, tidak berbicara sesuai fakta. Jika Anda tidak terlahir memiliki orientasi seksual LGBT, Anda tidak akan pernah terpengaruh menjadi LGBT. Anda siapa bisa mencap orang lain gila atau berpenyakit butuh diobati jika Anda bukan seorang dokter penyakit jiwa atau psikolog? Jika Anda seorang muslim, ingat, Allah meminta kita untuk membaca. Ingat juga bahwa Allah juga meninggikan derajat orang yang berilmu.

Jika Anda merasa hanya ingin menjalankan moral sesuai agama dan keyakinan, jalankan lah untuk Anda sendiri. Tidak ada yang pernah melarang. Itu hak Anda. Tapi bukan hak Anda untuk melarang-larang hidup individu lain dan melecehkan mereka.

Postingan terkait:
Dian Paramita - Gay
Dian Paramita - A Mother of Gay
Dian Paramita - Masalah Diskriminasi: Anda Massery atau Lorch?
Dian Paramita - Gay, Lesbian, dan Hati Kecil
Dian Paramita - Tak Ada Cinta untuk yang Berjiwa Beku